Keseruan kader LDK bersih-bersih Masjid BHI Unram

Bersih-bersih masjid Baabul Hikmah Universitas Mataram bersama kader-kader LDK.

STADIUM GENERAL BPI UNIVERSITAS 2018

STADIUM GENERAL BPI UNIVERSITAS 2018 dengan tema "Bersama BPI, Jadilah Insan yang beriman dan berprestasi" Dilaksanakan pada Ahad, 25 Maret 2018 Tempat di Masjid Baabul Hikmah Universitas Mataram

Jaulah Lembaga Dakwah Fakultas 2019

Jaulah Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) yang merupakan salah satu program kerja dari Departemen Hubungan Masyarakat (Humas) LDK Baabul Hikmah UNRAM. Ini merupakan kunjungan yang ke-3

Kajian Taskif

Kajian Taskif yang dilaksanakan rutin setiap senin sore selalu memberi warna baru Masjid Baabul Hikmah Universitas Mataram. Kajian yang diselenggarakan oleh Pengelola Masjid LDK Baabul Hikmah

Lebih takut ke virus ? mending perbanyak ibadah dan mohon ampun.

 

Lebih takut ke virus ? mending perbanyak ibadah dan mohon ampun.

21/Maret/2020

·         Sebagaimana dalam Q.S At- Taghabun ayat 11 “tidak ada suatu musibah yang menimpa seseorang melainkan dengan izin ALLAH” artinya segala sesuatu yang terjadi pada manusia tidak ada yang kebetulan dan semuanya akan terjadi dengan izin ALLAH maka yang harus kita lakukan yaitu kembali kepada-Nya. Setelah kita berserah diri dengan sepenuhnya kepada ALLAH maka lankah selanjutnya yan harus kita lakukan yaitu menghindari/ menjauhi segala sesuatu yang sudah dilarang contohnya tidak keluar dan mendatangi daerah yang tertimpa penyakit tersebut (ikhtiar).

·         Wawasan kita harus luas dan pandai memilah berita-berita yang beredar.

·         Dengan adanya wabah penyakit ini menyadarkan kita tentang kebesaran ALLAH, bahwa ALLAH tidak akan mentakdirkan sesuatu tampa dikehendakinya dan akan menimpa siapa saja yang sudah dikehendakinya-Nya. Harusnya dengan menyebarnya virus ini menambahkan keimanan kita serta membuat kita lebih muhasabah diri/evaluasi diri kita dengan cara bertaubat akan dosa-dosa yang telah kita perbuat, menambah waktu kita untuk terus mendekatkan diri kita kepada ALLAH.

·         Apapun yang menimpa kita dimuka bumi ini pasti akan melahirkan hikmah yang luar biasa untuk kita semua. Dan hikmah ini pasti akan melahirkan bertambahnya ketakwaan kita kepada ALLAH. Dengan adanya musibah ini kita semakin tawakal kepada ALLAH karna memang pada dasarnya segala sesuatu yang terjadi itu sudah ada dalam genggaman ALLAH.

·         Ada atau tidaknya virus corona ini kematian itu akan tetap terjadi jika ALLAH sudah menghendaki, kita harus percaya bahwa virus corona ini hanya perantara bagi kita untuk berjumpa dengan kematian. Karna sesungguhnya kematian itu sangat dekat dengan kita maka yang harus kita lakukan pada saat ini yaitu persiapkan bekal sebanyak-banyaknya menuju kematian ini.

·         Memohon perlindungan dengan sepenuh hati kepada ALLAH, terus bentengi diri dengan doa-doa yang telah dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

·         Keluarnya fatwa para ulama mengenai anjuran untuk tidak melakukan sholat berjamaah  bukan karna kita takut kepada virus corona ini melainkan bentuk ikhtiar kita untuk menghindari penyebaran virus ini dan hal ini juga diambil dari contoh yang pernah terjadi pada masa sahabat dulu.

 

𝙎𝙚𝙝𝙚𝙗𝙖𝙩 𝙐𝙢𝙖𝙧 𝙠𝙖𝙝 𝙄𝙢𝙖𝙣 𝙆𝙞𝙩𝙖?

Ijinkan saya berimajinasi. Andaikan saja Umar bin Khattab radhiallahu anhu hadir saat ini, bisa jadi perasaannya campur aduk: geram, kecewa, juga sedih. Bayangkan. Begitu banyak pesan datang soal corona. Isinya seakan membenturkan agama dan sains. Sholeh dan tidak Sholeh. Beriman dan tidak beriman.

Simak beberapa di antaranya:

"Ayooo ramaikan masjid. Virus Corona itu tentara Allah. Dengan ke masjid dia akan tunduk."

"Mati itu urusan Allah. Buat apa kita sholat di rumah. Justru harus ke masjid."

"Mengapa kita takut kepada virus Corona. Harusnya lebih takut kepada Allah. Ga perlu kita di rumah terus."

"Dengan wudhu dan doa kita akan terhindar dari corona."

"Kalau sudah takdir ya takdir aja kita mati. Ga usah lebay soal Corona."

Saya teringat kisah Umar bin Khattab radhiallahu anhu pada 18 H. Saat itu, Umar radhiallahu anhu    melakukan perjalanan dari Madinah menuju Syam. Di perbatasan masuk wilayah Syam rombongan berhenti.

Abu Ubaidah bin Al Jarrah radhiallahu anhu, Gubernur Syam ketika itu datang ke perbatasan untuk menjemput dan menyambut rombongan Khalifah.

Kala itu, Syam tengah tertimpa wabah tha'un, sebuah penyakit menular. Benjolan muncul di seluruh tubuh yang akhirnya pecah dan mengakibatkan pendarahan.

Umar bermusyawarah dan meminta saran kepada sahabat muhajirin, anshar, dan orang-orang yang ikut dalam peristiwa Fathu Makkah. Apakah akan melanjutkan perjalanan masuk ke Syam atau kembali ke Madinah? Perbedaan pendapat terjadi.

Abu Ubaidah radhiallahu anhu menginginkan agar mereka masuk ke Syam.

"Mengapa engkau lari dari takdir Allah Subhanahu Wataala? " Tanya Abu Ubaidah kepada Umar.

Lalu Umar  radhiallahu anhu  menyanggahnya dan mengatakan,"Jika kamu punya kambing dan ada dua lahan yang subur dan yang kering, kemana akan engkau arahkan kambingmu? Jika ke lahan kering itu adalah takdir Allah, dan jika ke lahan subur itu juga takdir Allah. Sesungguhnya dengan kami pulang, kami hanya berpindah dari takdir yang satu ke takdir yang lain."

Akhirnya perbedaan itu berakhir ketika Abdurrahman bin Auf radhiallahu anhu mengucapkan hadist Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam..

"Jika kalian mendengar wabah melanda suatu negeri. Maka, jangan kalian memasukinya. Dan jika kalian berada di daerah itu janganlah kalian keluar untuk lari darinya." (HR. Bukhari & Muslim) Akhirnya, Umar dan rombongan kembali ke Madinah. Sementara itu, Abu Ubaidah radhiallahu anhu ,tetap ingin hidup bersama rakyatnya dan mati bersama rakyatnya. Sampai akhirnya Abu Ubaidah, Muadz bin Jabal, Suhail bin Amr, dan sahabat-sahabat mulia lainnya radiyallahuanhum wafat karena wabah tersebut.Total sekitar 20 ribu orang meninggal dunia. Hampir separuh penduduk Syam ketika itu.

Umar, sosok yang keimanannya tak perlu diragukan lagi, memilih untuk tidak masuk ke Syam. Padahal, dengan bekal keimanannya, beliau orang yang paling pantas berkata:

"Saya tak takut masuk Syam. Wabah Tha'un itu ciptaan Allah. Kalau sudah takdir ya pasti juga akan mati. Karena itu saya tetap akan masuk Syam."

Tapi nyatanya Umar radhiallahu anhu tak melakukan itu. Beliau justru membuat analogi cerdas saat berdialog dengan Abu Ubaidah radhiallahu anhu . Dan di ujung kalimatnya, terucap kata-kata indah: "Sesungguhnya dengan kami pulang, kami hanya berpindah dari takdir yang satu ke takdir yang lain."

Plisss...iman kita belum sekuat Umar radhiallahu anhu.Namun, sikap dan perilaku kita terlihat melebihi keimanan Umar radhiallahu anhu   Menantang virus dan yakin akan mengatasinya.

Sudah sekhusyuk Umarkah saat kita sholat?

Sudah serajin Umarkah kita sholat berjamaah di masjid?

Sudah sedekat Umarkah kita dengan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam?

Sudah sekuat Umarkah iman kita?

Bukankah Umar radhiallahu anhu yang sedemikian kuat imannya saja masih berikhtiar menghindari takdir. Lalu kita yang keimanannya tak ada seujung kuku, begitu percaya diri membuat pernyataan-pernyataan di atas.

Ikhtiar, doa dan tawakal. Begitu rumus seorang muslim dalam menjalani hidup. Bukan hanya doa lalu tawakal.

Bersyukur, Umar radhiallahu anhu tak hadir saat ini.

Wallahua'lam bishshowab.

Lailatul Qadar | Kajian Kitab Fiqh Sunnah

Bismillahirrahmanirrahim............

Assala’mualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Innalhamdalillahi nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastagfiruhu wanau’udzubillahi minsyurruri ‘anfusinaa waminsayyi’ati ‘amaalinnaa manyahdihillah falah mudhillalah wa man yudhil falaa haadiyalah wa asyhadu alla ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh. Para peserta Kajian Kitab Fiqih Sunnah yang di rahamti oleh ALLAH SWT,Alhamdulillah kita bersyukur kepada ALLAH pada kesempatan kali ini kita sama-sama melanjutkan kajian kitab fiqih sunnah kita yang kemaren kita sudah menyelesaikan materi bab puasa. Sekarang kita akan melanjutkan materi kita yaitu sub bab tentang Lailatul Qadar. Yang punya kitab jilid pertama bisa di buka di halaman 347 terbitan kitab Daarul Fatah, silahkan di buka di halaman itu tentang lailatul qadar. Sholawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW dab keluarga beliau,sahabat beliau, semoga kita semua kelak mendapat syafa’at dari beliau di akhirat kelak, Aamiin..aamiin ya rabbal’alamin..


Lailatul Qadar/ malam qadar keutamaannya adalah malam yang paling baik selama satu tahun ini merupakan malam yang paling baik, sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Qadr : (Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Qadr. Dan tahukah kamu apa malam Qadr itu? (yaitu) malam qadr itu lebih baik dari malam seribu bulan. Pada malam itu, turun para malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Sejahteralah malam itu hingga terbit fajar).

Adapun amal yang dapat dilakukan pada bulan ini adalah ibadah-ibadah seperti sholat, tilawah, zikir akan lebih baik dari zikir, sholat kemudian tilawah di lakukan seribu bulan selain bulan lailatu qadr, fadillah keutamaan lailatul qadr ini adalah ibadah-ibadah yang kita lakukan itu nilainya lebih baik. itu lebih baik daripada amalan-amalan yang di lakukan pada bulan-bulan lainnya selain bulan seribu bulan yaitu lailatul qadar, lebih baik ya bukan sama dengan. Dan di anjurkan kepada kita mencarinya dan menggapainya, di anjurkan kita umat nabi Muhammada ini untuk mencarinya di hari ganjil 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan. Sebagaimana Sabda Rasul SAW ; “Hendaklah kalian bersungguh-sungguh dalam mencarinya di 10 malam terakhir bulan ramadhan.” Dan pada penjelasan minggu lalu di jelaskan bahwah Rasulullah SAW ketika memasuki 10 malam terakhir beliau menghidupkan malam, membangunkan dan mengajak keluarganya untuk ibadah kemudian mengencangkan sarungnya artinya beliau menjauhi istri-istri beliau dan tidak berhubungan dengan istri beliau dan kemudian beliau fokus menjalankan ibadah di 10 malam terakhir ramadhan. Inilah sunnah dan di anjurkan kita oleh Rasullullah SAW secara umum untuk kita mencarinya di 10 malam terakhir dan secara khususnya yaitu di malam-malam ganjil. Para Ulama banyak yang memberikan penjelasan tentang di malam keberapa lailatul qadr dan diantara mereka juga mengatakan tempat lailatul qadr tempatnya di malam 23. Ada juga yang mengatakan di malam yang ke 25, ada juga yang mengatakan di malam 29 adapun yang lain mengatakan yaitu pada malam-malam ganjil di 10 malam terakhir. Ada juga yang mengatakan paling banyak yaitu pada malam ke 27 yaitu berdasarkan dari riwayat dari Imam Ahmad dengan sanad yang shahih. “Barang siapa yang mau mencarinya lailatul qadr maka carilah dia di malam ke 27 (HR. Muslim dan Ahmad Abu daud dan dishahihkan oleh at-tirmidzi).

            Sedikit tambahan informasi tentang penentuan malam lailatul qadr diantaranya adalah pendapat Al Imam Al-Ghazali rahimmahullah beliau mengatakan bahwah: “jika hari pertama jatuh pada hari ahad atau hari rabu maka lailatul qadr itu jatuh pada tanggak ke 29 ramadhan. Yang kedua “jika hari pertama ramadhan jatuh pada hari senin maka lailatul qadr nya jatuh pada malam ke 21 ramadhan. Yang ketiga jika hari pertama jatuh pada hari kamis malam maka lailatul qadr jatuh pada malam 25 ramadhan. Kemudian jika hari pertama jatuh pada hari sabtu maka lailatul qadr nya pada malam ke 23 ramadhan dan jika hari pertama jatuh pada hari selasa atau hari jum’at maka lailatul qadr nya pada malam 27 ramadhan” ini dikutip oleh syekh Sulaiman Al khurdi di halaman 188. Nah itu tambahan terkait waktu penentuan lailatul qadr, intinya para peserta kajian yang di rahmati ALLAH SWT merahasiakan tentang waktu-waktu terjadinya lailatul qadr ini, rahasia nya apa? Yaitu agar kita menghidupkan malam-malam di 10 hari terakhir ramadhan untuk kita beibadah itulah makna di rahasiakannya oleh ALLAH. Kemudian selanjutnya saya jelaskam sedikit walaupun tidak ada di kitab ini karena penjelasan di kitab ini sangat ringkas sekali penjelasan tentang lailatul qadr ini, yaitu apakah lailatul qadr ini datangnya dulu datang dari zaman Rasulullah SAW saja atau sampai saat ini? Berdasarkan hadist Rasulullah SAW  tadi beliau memerintahkan kita bersungguh-sungguh untuk mencarinya di 10 malam terakhir di bulan ramadhan. Maka kata para ulama lailatul qadr ini tidak hanya terjadi dulu ketika Allah SWT menurunkan al-qur’an dari lauhul mahfudz ke baitul izza itu saja yang dikatakan sebagai malam qadr akan tetapi, terjadi setiap tahun karena Rasullah memerintahkan kita untuk mencarinya setiap tahun. Kemudian berapa orang yang mendapatkannya juga di rahasiakan oleh ALLAH SWT berapa jumlahnya tidak disebutkan dalam hadist Rasulullah SAW berapa jumlah orang yang mendapatkan kemuliaan lailatul qadr, kemudian tentang waktu nya di namakan lailatul qadr karena terjadi di malam hari tapi, kita memiliki perbedaan waktu di indonesia ini. Jadi Allah SWT tidak pernah tidur, maha kuasa  maka tergantung dari tempat waktunya massig-masing. Itulah luar biasanya ALLAH SWT, hanya ALLAH yang dapat memerintahkan tentaranya yaitu para malaikat yang melakukan tugas di malam yang mulia ini. Kemudian apa tanda-tanda dari lailatul qadr atau malam qadr? Di jelaskan dari hadist Ubai bin ka’ab bahwah : aku menemukan subuh pada hari itu yang warna matahari putih tidak membuat silau kemudian tidak ada awan yang menutupinya. Kemudian dimalam itu di hadist yang lain di rasakan ketenangan bagi orang yang beribadah atau rasa tenang dan tentram dalam beribadah. Kemudian suasana pada malam itu tidak panas dan tidak dingin jadi dia sedang-sedang saja tidak panas dan tidak dingin. Dan bagaimana misalnya di daerah yang mekstrim yang qadarullah tempat itu bersalju maka tanda-tandanya adalah kau menemukan ketenangan bagi orng yang beribadah pada malam itu dan kemudian bagaimana dengan orang yang mendapatkan lailatul qadr itu? Maka para ulama mengatakan tidak ada penampila zohir yang berbeda dengan orang yang tidak mendapatkan lailaul qadr. Dalam beberapa riwayat mengatakan salah satu tandanya adalah di muntahkan oleh Allah SWT untuk mengabulkan apa yang menjadi keinginannya,jadi ketika dia berdoa mudah sekali Allah mengabulkannya. Adapun tampilan fisiknya tidak ada perbedaan apakah dia mendapatkan atau tidaknya. Kemudian dalam hadist riwayat yang lain juga mengatakan bahwah : orang yang mendapatkan lailatul qadr ini dia mendapatkan keselamatan dan mendapatkan ucapan salam dari para malaikat. Jadi bagaiman apakah terdengar oleh kita apa tidak? Kita serahkan semua kepada Allah SWT. Jadi itulah tanda-tanda orang yang mendapatkan lailatul qadr.

            Lailatul Qadr bisa di raih oleh siapa saja, dengan cara apa? Yaitu dengan cara memperbanyak amal sholeh diantaranya adalah kita melakukan amalan-amalan sunnah di dalamnya. “Barang siapa yang sholat pada malam lailatu qadr dengan penuh keimanan mengharap ridhaan dari Allah SWT maka Allah akan Allah mengampunin dosa-dosa nya” Dengan cara kita perbanyak sholat dan memperbanyak berdoa, dzikir dll.

            Para peserta kajian yang di rahmati Allah SWT semoga kita bisa di pertemukan dengan malam lailatul qadr di ramadhan ini, kita maksimalkan ibadah kita ikhwah sekalian di 10 malam terakhir yang in syaa Allah sekarang sudah masuk 10 malam terakhir. Mari kita maksimalkan ibadah kita sampai akhir ramadhan nanti semoga kita mendapatkan kemulian lailatur qadr yang Allah berikan ganjaran ibadah kita lebih baik daripada seribu bulan, aaminn ya rabbal’alamin. Kemudian karena keterbatasan keadaan sekarang karena wabah kita tidak bisa melakukan i’tikaf misalnya maka pendapat para ulama mengatakan bahwah kita kondisi darurat maka silahkan siapkan tempat khusus di rumah kita sebagai mihrob kita atau tempat kita beribadah dan kita maksimalkan ibadah disana, In syaa Allah mudah-mudahan Allah juga menerima dia sebagai salah satu amal kita atau di catat sebagai i’tikaf kita walaupun memang tidak sesuai dengan konsep i’tikaf yang sudah di jelaskan oleh Rasulullah SAW dalam kondisi normal. Ini juga salah satu amalan yang bisa kita lakukan untuk menghidupkan malam-malam kita di 10 malam terakhir ini dengan kita beribadah. Untuk menghidupkan itu para ulama mengatakan ada 3 tingkatan, paling minimal kita sholat isyah dan subuh berjamaah itu tingkatan maling minimal jika ingin mendapatkan kemulian lailatul qadr. Kemudian jika tidak sholat berjamaah di waktu 2 ini maka susah kita mendapatkannya, tidak tercatat kita orang yang bersungguh-sungguh mendapatkannya karena ini patokan minimal kata para ulama. Dan yang pertengahan adalah menghidupkan malam semampunya dia ibadah kemudian dia istirahat ibadah lagi sampe seterusnya. Kemudian tingkatan yang paling tinggi adalah dengan cara menghidupkan malam semuanya tanpa dia tidur sampe dengan subuh. Nah itu beberapa cara kita menghidupkan malam yang diberikan penjelasan oleh para ulama. Ini saja ikhwafillah kajian kitab fiqih sunnah kita pada malam hari ini kurang lebih nya mohon maaf, kita tutup dengan doa kafaratul majelis.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh........

MERAIH BERKAH DAN MAGHFIRAH RAMADHAN BERSAMA AL-QURAN

 

“MERAIH BERKAH DAN MAGHFIRAH RAMADHAN BERSAMA AL-QURAN”

UST. TGH. MUAMMAR NASRULLAH,M.pdi

·         Sebuah keistimewaan  bagi umat muslim dipertemukan lagi oleh ALLAH dengan bulan ramadhan. ini merupakan nikmat yang sangat besar dan luar biasa bagi kita semua karena tak lama lagi akan bertemu dengan tamu agung kita yaitu ramadhan bulan yang penuh berkah.

·         Bulan ramadhan merupakan bulan yang paling agung,bulan yang paling tinggi,bulan yang mulia, bulan yang didalamnya penuh dengan keberkahan yang didalamnya apabila kita melakukan kebaikan maka akan dilipat gandankan menjadi 70xlipat dibandingkan dengan bulan lainnya. Dan inilah suatu keistimewaan yang ALLAH berikan kepada umat nabi Muhammad karena memang dari segi usia umatnya Nabi Muhammad lebih pendek dari umat nabi-nabi sebelumnya. Dari segi fisiknya umat nabi Muhammad sangat lemah dan dari segi ibadahnya umat nabi Muhammad malas-malas itulah baiknya ALLAH kepada hambanya Ia menurunkan bulan ramadahan sebagai bulan dilipat gandakan amalan-amalan umat manusia walaupun usianya pendek namun amalan yang ia kerjakan akan melampaui usianya.

·         Didalam bulan ramadhan ini juga ada satu malam yang sangat mulia yaitu malam Lailatu qadar malam yang lebih baik dari seribu bulan. Artinya apabila kita melakukan suatu ibadah makan ibadah yang kita lakukan sama dengan nilai melakukan ibadah selama seribu bulan. Inilah keistimewaan yang ALLAH nberikan kepada umatnya Rasululullah  tapi jangan sampai ramadhan itu datang tanpa mengubah apapun dalam diri kita, jangan sampai ramadhan berlalu begitu saja dan kita anggap biasa tahun demi tahun tanpa adannya perubahan sedikitpun.

·         Jangan sampai ramadhan kita anggap biasa saja sehingga membuat ramadah itu berlalu begitu saja pula pada kita tanpa melahirkan sedekah, tanpa melahirkan kesabaran,tanpa melahirkan amalan-amalan kebaikan yang lainnya. padahal ramadhan ini datang untuk mengangungkan umatnya Nabi Muhammad padahal pintu surga ini dibuka selebar-lebarnya dan pintu neraka ditutup serapat rapatnya, maka celakalah orang yang bertemu ramadhan dia mendatagi ramadhan,dia sampai pada ramadhan, sami akhir ramadhanpun dia tidak mendatangkan ampunan dari ALLAH SWT. Kenapa? Karena dia menganggap ramadhan itu biasa saja,sholat biasa,membaca AL-QURAN  biasa tanpa mengubah potensi yang ada dalam diri kita. Padahal pada bulan ini adalah bulan yang suci,berkah dan bulan pintu segala kebaikan yang dibukakan untuk kita oleh ALLAH SWT.

·         Ramadhan juga merupakan bulannya AL-QURAN  banyak orang yang mampu mengkhatamkan AL-QURan kadang sehari sekali. Kenapa bisa seperti ?

Jawabannya karena memang ALLAH menurunkan  AL-QURAN pada bulan ramadhan yang merupakan mujizat terbesar yang diturunkan kepada Rasulullah.

·         Mari sucikan diri kita sebelum ramadhan yang mulia ini datang pada kita,mari melatih diri kita untuk  melakukan amalan-amalan yaumiyah yang dapat mendekatkan diri kita kepada-Nya.

·         Luruskan niat kita sebelum masukknya ramadhan yang mulia ini semata-mata karena ALLAH SWT untuk meraih ridhonya. Karena segala sesuatu yang kita lakukan tanpa niat karena ALLAH semua itu tidak ada maknanya. Dan tidak lupa persiapkan ilmu kita dalam menjemput ramadhan agar ramadhan kita yaitu pahimi ilmunya, pahami bagaimana puasa, hal-hal yang boleh dan tidak boleh kita lakukan pada saat berpuasa dan sebagainya sehingga kita tau apa yang kita amalkan karena ilmu yang kita miliki akan mempengaruhi kualitas iman kita.

·         Maka dari itu tugas kita sekarang ini yaitu memanfaatkan kesempatan ini untuk meraih ampunan dari ALLAH SWT. Mari persiapkan diri baik jasmani maupun rohani kita dalam menjemput ramadhan ini agar ramadhan kita kali ini lebih berkualitas dari ramadhan-ramadhan kita sebelumnya.

“Meraih Keberkahan dan Berbagi Kebahagiaan Melalui Ibadah Qurban”

 KAJIAN IDUL ADHA

Kamis, 30 Juli 2020

   “Meraih Keberkahan dan Berbagi Kebahagiaan Melalui Ibadah Qurban”

Pemateri: Al-ustadz TGH Muammar Nasrullah, MA

Hari raya qurban merupakan hari raya paling mulia...

“tidak ada hari yang paling mulia di sisi Allah SWT kecuali tanggal 10 dzulhijjah”

Hal ini juga banyak dijelaskan dalam hadist Rasulullah SAW...dalam hal ini kita disunnahkan untuk makan minum dan bersenang senang serta berdzikir pada Allah SWT dan mengharamkan puasa pada hari itu dan pada hari berikutnya yaitu hari tasyrik (11 12 13 Dzulhijjah) agar semua mukminin dimana saja berbahagia..

Qurban= pendekatan pada Allah SWT...yang merupakan adat istiadat yang telah lama agar kita bisa lebih dekat dengan Allah SWT dengan adanya pengorbanan yang kita berikan...seperti kata pepeatah “tidak ada kedekatan tanpa pengorbanan”

pada surah al maidah :26

ceritakan padamu muhammad SAW dua putra nabi adam as ketika keduanya melakukan pendekatan (qurbanan) dimana diterima salah satu dan ditolak salah satu hanya qurban Allah yang diterima...menerima kurban habil (ternak ikhlas dan bagus) dan menolak qurban qabil (hasil tani yang banyak tapi tidak bagus..

“Allah tidak menerima darah tapi menerima ketakwaan kita”

Dimana qurban ini sudah ada sejak nabi Adam as hingga sekarang ini...dan salah satu kisah yaitu kisah pengorbanan pada masa nabi ibrahim as yaitu mengorbankan harta dan anak yang ia cintai yaitu ismail as untuk disembelih namun Allah terima niat kebaikannya (tulus dan ikhlas) sehingga pahalanya akan terus mengalir yang termasuk ke dalam shadaqah jariah...pengorbanan yang kita lakukan itu mutlak mengharap rahmat dan pertolongan Allah SWT...tugas kita untuk mempersiapkan pengorbanan sebaik baik yang kita punya walaupun belum bisa kurban harta atau hewan salah satunya dnegan cara fastabiqul khairat (berlomba lomba dalam kebaikan)

Cara kita mendapat rahmat daan keberkahan di bulan dzulhijjah dan seterusnya:

1.       Punya tekad (azam) yang kuat untuk memperbaiki niat  untuk lebih dekat dengan Allah SWt kita di masa yang akan datang (meninggalkan kemaksiatan dan menjalankan perintah Allah SWT .

2.       Menyegerakan kebaikan kebaikan yang kita mau lakukan...ciri orang yang berbuat baik yaitu yang pertama keadaan baik atau buruk tidak menghalangi seseorang untuk berbuat baik terlevih llagi berbuat baik saat mengalami kesulitan .karena keyakinN seornag mukmin kebaikan diganti 10 kali lipat..ciri kedua yaitu Mampu menahan amarah (emosi)..dimana Rasulullah bersabda bahwa orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan amarahnya..ciri ketiga yaitu Memaafkan sesama (tidak ada dendam) tidak ada musuh dan semuanya adalah ikhwah (saudara) kita...ciri keempat yaitu menjadi orang yang istiqomah dalam melakukan kebaikan...ciri kelima yaitu Segera beristighfar saat berbuat dosa atau maksiat kepada Allah SWT...

Filosofi Hidup Rasulullah SAW:

a.       Dimanapun kita berada jangan sampai mendatangkan kemurkaan Allah SWT terlepas dari apa aktivitas atau pekerjaan kita.

b.      Bermanfaat bagi orang banyak dimanapun berada...Rasulullah SAW berusaha menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain bahkan pada saat saat terakhir beliau...

c.       Ridho terhadap ketentuan Allah SWT terlepas dari apa yang Allah takdirkan baik itu baik atau buruk yang akan kembali kepada kita (jika kita berbUat baik maka kita berbuat baik untuk diri kita sendiri dan jika berbuat buruk maka akan mendapat keburukan).

Nabi ibrahim pernah ditanya sahabatnya kenapa beliau as dipilih sebagai khalifah atau kekasih Allah  SWT  beliau as menjawab;

Dengan tiga alasan

1.       Mendahulukan perintah Allah dari perintah makhluk..

2.       Tidak pernah makan dan minum kecuali bersama tamu (rela berbagi)

3.       Tidak pernah susah dengan apa yang Allah berikan kepadaku

 

Sesi tanya jawab....

Pertanyaan:

1.       Selain mencari keridhoan dan keberkahan dari Allah subhannahu wata"ala, tujuan dan manfaat qurban itu apa sesungguhnya ? Dan mengapa hanya hewan yakni sapi dan kambing saja yang disembelih untuk qurban dimasjid tidak seperti misalnya ayam atau hewan yang lainnya ?

2.       Bagaimana kita yang blum mampu berkorban berupa hewan ternak baik kambing maupun sapi Ustadz, apakah ada amalan khusus yang bisa kita lakukan di hari raya idul adha untuk mengganti kebelum mampuan kami untuk berkurban UstadzUstadz dan bagaimana agar momentum Idul adha ini dapat menambah kedekatan kita kepada Allah SWT?

3.       Faedah apa saja yang bisa kita dapatkan dari ibadah Qurban?

4.       Bagaimana cara agar kita tetap istiqomah menjalankan kebaikan? Apakah ada tips dari para Nabi dan Rasul? Karena terkadang keimanan manusia kadang stabil dan turun.

Jawaban:

1.       Tentunya banyak sekali sebagaimana dijelaskan dalam al quran surah al kautsar:1-3 ..Faidah yang bisa kita petik yaitu: Mendekatkan diri kepada Allah SWT terlebih lagi di bulan yang mulia ini..(dalam setiap bulu qurban yang kita qurbankan itu ada 1 kebaikan yang sunggub snagat banyak dan tidak bisa dihitung)..Sungguh sia sia sholat id orang yang mampu berkurban tetapi tidak mau berkurban

2.       Allah tidak akan memaksakan seorang hamba melebihi batas kemampuannya sehingga tidak diwajibkan berqurban tetapi dihukumkan sunnah muakkad..terlebih lagi jikaa kita mau berusaha misal bekerja untuk melaksanakan qurban hal itu sangat dicintai oleh Allah SWT.. Rasululllah SAW sudah mewakilkan qurban dari kita tetapi tidak mengubah kewajiban bagi orang yang mampu berqurban untuk melaksanakannya...amalan penggantinya yaitu banyak berdzikir kepada Allah SWT membesarkan nama Allah SWT...dalam hadist dijelaskan bahwa saat Rasulullah SAW di arafah beliau bersabda sebaik baik ucapan yaitu

 

لااله الا الله وحده لا شريك له له ملك و له الحمد يحيي ويميت وهو على كل شيء قدير

 la ilaha illallah wahdahu la sharika lahu, lahul-mulku wa lahul-hamdu, yuhyi wa yumitu, wa huwa ‘ala kulli shaiin qodir

nilainya lebih dari Sekedar hewan qurban yang merupakan amalan yang dicintai oleh Allah SWT.

3.       Ada dalam istilah ushul fikih yaitu ta’abbudi sudah sejak dahulu diperintahkan untuk mengqurban  binatang ternak yang bernilai sehingga bisa dimakan bersama dan ditaksis oleh Rasulullah SAW yakni seperti unta atau sapi 7 orang dan kambing untuk 1 orang..kalau sudah ditaksis tidak bisa ditawar sudah dita’abbudi atau dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW. Sehingga jika kita ingin berqurban dengan satu telur itu bukan qurban melainkan masuk kepada sadaqoh..

4.       Dalam hadits “sebaik baik amal itu sedkit tapi terus menerus” sehingga jangan diapaksakan sedkit demi sedkit akan menjadi kebiasaan yang senantiasa akan muncul dalam diri seseorang...kemudian harus berbaik sangka kepada Allah SWT sehingga kita bisa termotivasi untuk memantapkan ibadah..kemudian memperbanyak doa kepada Allah SWT “Ya Allah jangan engkau tinggalkan dalam belakang shalatmu ya Allah bantu saya untuk berdzkiri kepada-Mu sebaik baik ibadah kepada-Mu untuk mensyukuri nikmat-Mu”

Dauroh KKN LDK BHi Unram

Dauroh KKN

oleh Ustadz Mustamiudin Rasyidi, S.T.

 

Lalu berikut adalah jawaban dari Syaikh Nashir bin Hamd al Fahd dalam Majmu Fatawa al Adab

 Saling menelepon antar lawan jenis itu tidaklah diperbolehkan secara mutlak baik pihak perempuan sudah bersuami ataukah belum. Bahkan ini adalah tipu daya Iblis.

Kau katakan bahwa tidak ada hubungan antaramu dengan dia selain saling menasehati dan mengajak untuk melakukan amal shalih. Perhatikan bagaimana masalah cinta dan yang lainnya menyusup melalui hal ini. Bukankah engkau tadi mengatakan bahwa engkau mencintainya dan diapun mencintaimu sedangkan katamu topik pembicaraanmu hanya seputar amal shalih? Kami tahu sendiri beberapa pemuda yang semula sangat taat beragama berubah menjadi menyimpang gara-gara hal ini.

STAY AT HOME | KAJIAN MUSLIMAH

 STAY AT HOME UNTIL RAHMADHAN.

Kuy, lebih dekat dengan Al-Qur’an.

Oleh : Ustadzah Emi.

 Ahad, 29 maret 2020.

 

Pandemi virus corona atau lebih dikenal dengan nama COVID-19 mengubah rutininitas hampir semua orang yang awalnya menghabiskan waktu di luar rumah. Sejak Februari lalu, pelajar, pekerja kantoran, pekerja swasta, dan bahkan para pejabat negeri ini dan semua rakyat merasakan dampak wabah ini.

Berbagai upaya dilakukan oleh pemangku jabatan agar masyarakat terhindar dan selamat dari bahaya COVID-19. Salah satu upaya untuk menekan risiko penularan COVID-19 adalah, masyarakat harus menerapkan sistem "stay at home" tinggal di rumah. Sampai entah kapan. Kalau dari prediksi sampai sekitar bulan Mei.

Kita berdoa semoga Allah SWT segera mengangkat wabah ini. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.

Kebijakan stay at home menjadi polemik, khususnya bagi para pekerja swasta dari kalangan menengah ke bawah.  Para pekerja diberlakukan work from home (WFH). Dan sebagian pekerja, mereka harus memutuskan tetap bekerja di luar rumah meskipun tahu resiko di depan mata.

Selama virus corona masih menjadi bahaya terbesar di dunia, tetap tinggal di rumah masih menjadi pilihan yang lebih baik. Pentingnya tinggal di rumah saat kondisi bahaya ternyata telah diingatkan Allah SWT dalam firmanNya di surat An-Naml ayat 18 di atas.

 

"Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari."

 

Kebijakan stay at home yang diambil pemerintah kita saat ini, telah mencontoh apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw dan para sahabat.

Pada suatu hari Khalifah Umar bin Khattab Ra dan pasukannya pergi ke negeri Syam. Di perjalanan tersiar kabar kalau Syam lagi diserang oleh sebuah wabah. Maka Sahabat Umar bermusyawarah.

Salah satu sahabat Abu Ubaidillah Ra lebih menginginkan pasukan tetap melanjutkan perjalanan ke Syam. Sementara Umar Ra menginginkan kembali ke Makkah.

Kedua sahabat Rasulullah Saw beradu argument sampai datang sahabat Abdurrahman bi Auf ra menengahi dan menyampaikan sabda Rasulullah saw:

" Jika kamu dengar wabah di suatu negeri maka jangan datangi negeri itu. Dan jika ada wabah di negerimu sendiri maka jangan keluar dari negerimu."( HR. Muslim)

Akhirnya pasukan Umar balik ke Makkah. Dan semua menerima keputusan Umar dengan lapang dada.

Adapun hikmah yang bisa kita ambil dari stay at home adalah:

1) semoga menjadikan diri lebih dekat dengan Allah SWT. Perbanyak istighfar, dzikir dan doa pada-Nya

2) waktu menjadi lebih banyak berkumpul dengan keluarga

3) memperbanyak waktu kita untuk berinteraksi dengan Kalamullah

4) menghindarkan diri dan orang lain dari wabah berbahaya

5) tentunya InsyaAllah berujung Rahmat jika kita menerima semua ujian ini dengan sabar dan mengharap pertolongan dari-Nya

6) bagi para tenaga medis insyaallah semoga Allah memberikan pahala jihad.

Maka dari itu mari kita perbanyak  dzikir dan istighfar semoga Allah mengampuni segala dosa dan salah yang kita perbuat baik yang lalu maupun yang akan datang. Aamiin.

Sesi diskusi :

1.      Himbauan untuk tidak melaksanakan sholat jum’at  dimesjid merupakan bentuk dari ikhtiar kita supaya terhindar dari wabah corona ini, bukan karena lebih takut kepada tentara-Nya  daripada penciptanya namun hal ini kita lakukan untuk mencegah agar tidak menimbulkan korban jiwa yang lebih besar lagi.

2.      Adapun upaya yang dapat kita lakukan untuk menanggapi hal-hal yang khawatirkan  masyarakat mengenai pemenuhan  kebutuhan mereka sehari-hari  yaitu  memberikan  bantuan kepada masyarakat berupa sembako disetiap rumah. Namu, untuk masyarakat yang belum bisa stay dirumah karena kebutuhan yang harus dicukupi yaitu

-          Pastikan diri memakai pakaian yang tertutup dan memakai masker

-          Keluar karna hal yang penting

-          Jika sudah pulang kerumah segeralah cuci tangan menggunakan sabun.

-          Jangan dulu menyentuh barang apapun sebelum mencuci tangan

-          Menjauhi jabat tangan

-          Menerapkan social distand

-          Jika merakan sakit atau gejalanya segera isolasi diri dan hubungi pihak kesehatan untuk segara ditangani

Untuk mayat korban yang tidak diurus sebagaimana biasanya (hanya dibungkus dengan plastik)  dalam Islam setiap permasalah pasti ada pertimbangannya maka Islam tidak mempermasalahkan jika harus dilakukan hal demikian karena seperti yang kita ketahui bahwa manfaatnya jauh lebih besar daripada mudharatnya apabila kita tetap kekeh untuk mengurus jenajahnya seperti biasa maka tentu saja itu akan berpengaruh pada banyak orang dan menimbulkan korban yang lebih banyak pula.

Tha’un Dalam Tinjauan Sunnah Nabawiyah | Kajian Akhlak LDK BHi

 

“Tha’un Dalam Tinjauan Sunnah Nabawiyah”

Oleh : Ust. Muzammil, Lc.

·         Kita sebagai seorang yang beriman kepada ALLAH tentu memiliki perbedaan dengan orang yang tidak beriman. Orang muslim yang jika ditimpa musibah hatinya akan tetap tentram dan tenang karena ia percaya segala sesuatu yang sudah ditentukan oleh ALLAH tidak ada yang terjadi dengan sia-sia artinya pasti akan ada hikmah dibalik musibah tersebut.

Afwan Kita Punya Batasan | Tentang Sebuah interaksi

 Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

            Innalhamdalillahi nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu Wana’udzubiillah minsyurruri ‘anfusinaa waminsayyi’ati ‘amaalinnaa Manyahdihillah falah mudhillalah Wa man yudh lil falaa haadiyalah Wa asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh. Alhamdulillah Mari kita bersyukur kepada Allah yang maha rahman dan rahim yang masih melimpahkan segala bentuk kenikmatan kepada kita hingga hari ini salah satunya nikmat paling besar apakah nikmat disampaikan nya usia kita pada hari ini. Shalawat dan Salam semoga selalu tercurahkan kepada Al Uswatun Hasanah kita Rasulullah SAW beserta sahabat, kerabat, tabi'in, dan seluruh ummat beliau hingga akhir zaman.

DAKWAH DUA UTUSAN | BEDAH SIROH LDK BHi 2020


Setelah nabi Musa menikah dengan salah satu putri nabi Syu’aib yang bernama Safura. 10 tahun berlalu, Musa mendapat didikan mengenal dunia dan akhirat, Musa menjadi manusia yang kuat secara fisik, mental dan spiritualnya. Musa mulai merindukan Mesir. Dengan pertimbangan matang, akhirnya Musa memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya dengan mengajak keluarganya.