Bismillahirrahmanirrahim............
Assala’mualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Innalhamdalillahi nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastagfiruhu
wanau’udzubillahi minsyurruri ‘anfusinaa waminsayyi’ati ‘amaalinnaa
manyahdihillah falah mudhillalah wa man yudhil falaa haadiyalah wa asyhadu alla
ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa
rasuuluh. Para peserta Kajian Kitab
Fiqih Sunnah yang di rahamti oleh ALLAH SWT,Alhamdulillah kita bersyukur
kepada ALLAH pada kesempatan kali ini kita sama-sama melanjutkan kajian kitab
fiqih sunnah kita yang kemaren kita sudah menyelesaikan materi bab puasa.
Sekarang kita akan melanjutkan materi kita yaitu sub bab tentang Lailatul
Qadar. Yang punya kitab jilid pertama bisa di buka di halaman 347 terbitan
kitab Daarul Fatah, silahkan di buka di halaman itu tentang lailatul qadar. Sholawat
serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW dab keluarga beliau,sahabat
beliau, semoga kita semua kelak mendapat syafa’at dari beliau di akhirat kelak,
Aamiin..aamiin ya rabbal’alamin..
Adapun amal yang dapat dilakukan pada bulan ini adalah
ibadah-ibadah seperti sholat, tilawah, zikir akan lebih baik dari zikir, sholat
kemudian tilawah di lakukan seribu bulan selain bulan lailatu qadr, fadillah
keutamaan lailatul qadr ini adalah ibadah-ibadah yang kita lakukan itu nilainya
lebih baik. itu lebih baik daripada amalan-amalan yang di lakukan pada
bulan-bulan lainnya selain bulan seribu bulan yaitu lailatul qadar, lebih baik
ya bukan sama dengan. Dan di anjurkan kepada kita mencarinya dan menggapainya,
di anjurkan kita umat nabi Muhammada ini untuk mencarinya di hari ganjil 10
hari terakhir pada bulan Ramadhan. Sebagaimana Sabda Rasul SAW ; “Hendaklah
kalian bersungguh-sungguh dalam mencarinya di 10 malam terakhir bulan
ramadhan.” Dan pada penjelasan minggu lalu di jelaskan bahwah Rasulullah SAW
ketika memasuki 10 malam terakhir beliau menghidupkan malam, membangunkan dan
mengajak keluarganya untuk ibadah kemudian mengencangkan sarungnya artinya
beliau menjauhi istri-istri beliau dan tidak berhubungan dengan istri beliau
dan kemudian beliau fokus menjalankan ibadah di 10 malam terakhir ramadhan.
Inilah sunnah dan di anjurkan kita oleh Rasullullah SAW secara umum untuk kita
mencarinya di 10 malam terakhir dan secara khususnya yaitu di malam-malam
ganjil. Para Ulama banyak yang memberikan penjelasan tentang di malam keberapa
lailatul qadr dan diantara mereka juga mengatakan tempat lailatul qadr
tempatnya di malam 23. Ada juga yang mengatakan di malam yang ke 25, ada juga
yang mengatakan di malam 29 adapun yang lain mengatakan yaitu pada malam-malam
ganjil di 10 malam terakhir. Ada juga yang mengatakan paling banyak yaitu pada
malam ke 27 yaitu berdasarkan dari riwayat dari Imam Ahmad dengan sanad yang
shahih. “Barang siapa yang mau mencarinya lailatul qadr maka carilah dia di
malam ke 27 (HR. Muslim dan Ahmad Abu daud dan dishahihkan oleh at-tirmidzi).
Sedikit
tambahan informasi tentang penentuan malam lailatul qadr diantaranya adalah pendapat
Al Imam Al-Ghazali rahimmahullah beliau mengatakan bahwah: “jika hari pertama
jatuh pada hari ahad atau hari rabu maka lailatul qadr itu jatuh pada tanggak
ke 29 ramadhan. Yang kedua “jika hari pertama ramadhan jatuh pada hari senin
maka lailatul qadr nya jatuh pada malam ke 21 ramadhan. Yang ketiga jika hari
pertama jatuh pada hari kamis malam maka lailatul qadr jatuh pada malam 25
ramadhan. Kemudian jika hari pertama jatuh pada hari sabtu maka lailatul qadr
nya pada malam ke 23 ramadhan dan jika hari pertama jatuh pada hari selasa atau
hari jum’at maka lailatul qadr nya pada malam 27 ramadhan” ini dikutip oleh
syekh Sulaiman Al khurdi di halaman 188. Nah itu tambahan terkait waktu
penentuan lailatul qadr, intinya para peserta kajian yang di rahmati ALLAH SWT
merahasiakan tentang waktu-waktu terjadinya lailatul qadr ini, rahasia nya apa?
Yaitu agar kita menghidupkan malam-malam di 10 hari terakhir ramadhan untuk
kita beibadah itulah makna di rahasiakannya oleh ALLAH. Kemudian selanjutnya
saya jelaskam sedikit walaupun tidak ada di kitab ini karena penjelasan di
kitab ini sangat ringkas sekali penjelasan tentang lailatul qadr ini, yaitu
apakah lailatul qadr ini datangnya dulu datang dari zaman Rasulullah SAW saja
atau sampai saat ini? Berdasarkan hadist Rasulullah SAW tadi beliau memerintahkan kita
bersungguh-sungguh untuk mencarinya di 10 malam terakhir di bulan ramadhan.
Maka kata para ulama lailatul qadr ini tidak hanya terjadi dulu ketika Allah
SWT menurunkan al-qur’an dari lauhul mahfudz ke baitul izza itu saja yang
dikatakan sebagai malam qadr akan tetapi, terjadi setiap tahun karena Rasullah
memerintahkan kita untuk mencarinya setiap tahun. Kemudian berapa orang yang
mendapatkannya juga di rahasiakan oleh ALLAH SWT berapa jumlahnya tidak
disebutkan dalam hadist Rasulullah SAW berapa jumlah orang yang mendapatkan
kemuliaan lailatul qadr, kemudian tentang waktu nya di namakan lailatul qadr
karena terjadi di malam hari tapi, kita memiliki perbedaan waktu di indonesia
ini. Jadi Allah SWT tidak pernah tidur, maha kuasa maka tergantung dari tempat waktunya
massig-masing. Itulah luar biasanya ALLAH SWT, hanya ALLAH yang dapat
memerintahkan tentaranya yaitu para malaikat yang melakukan tugas di malam yang
mulia ini. Kemudian apa tanda-tanda dari lailatul qadr atau malam qadr? Di
jelaskan dari hadist Ubai bin ka’ab bahwah : aku menemukan subuh pada hari itu
yang warna matahari putih tidak membuat silau kemudian tidak ada awan yang
menutupinya. Kemudian dimalam itu di hadist yang lain di rasakan ketenangan
bagi orang yang beribadah atau rasa tenang dan tentram dalam beribadah.
Kemudian suasana pada malam itu tidak panas dan tidak dingin jadi dia
sedang-sedang saja tidak panas dan tidak dingin. Dan bagaimana misalnya di
daerah yang mekstrim yang qadarullah tempat itu bersalju maka tanda-tandanya
adalah kau menemukan ketenangan bagi orng yang beribadah pada malam itu dan
kemudian bagaimana dengan orang yang mendapatkan lailatul qadr itu? Maka para
ulama mengatakan tidak ada penampila zohir yang berbeda dengan orang yang tidak
mendapatkan lailaul qadr. Dalam beberapa riwayat mengatakan salah satu tandanya
adalah di muntahkan oleh Allah SWT untuk mengabulkan apa yang menjadi
keinginannya,jadi ketika dia berdoa mudah sekali Allah mengabulkannya. Adapun
tampilan fisiknya tidak ada perbedaan apakah dia mendapatkan atau tidaknya.
Kemudian dalam hadist riwayat yang lain juga mengatakan bahwah : orang yang
mendapatkan lailatul qadr ini dia mendapatkan keselamatan dan mendapatkan
ucapan salam dari para malaikat. Jadi bagaiman apakah terdengar oleh kita apa
tidak? Kita serahkan semua kepada Allah SWT. Jadi itulah tanda-tanda orang yang
mendapatkan lailatul qadr.
Lailatul
Qadr bisa di raih oleh siapa saja, dengan cara apa? Yaitu dengan cara
memperbanyak amal sholeh diantaranya adalah kita melakukan amalan-amalan sunnah
di dalamnya. “Barang siapa yang sholat pada malam lailatu qadr dengan penuh
keimanan mengharap ridhaan dari Allah SWT maka Allah akan Allah mengampunin
dosa-dosa nya” Dengan cara kita perbanyak sholat dan memperbanyak berdoa,
dzikir dll.
Para
peserta kajian yang di rahmati Allah SWT semoga kita bisa di pertemukan dengan
malam lailatul qadr di ramadhan ini, kita maksimalkan ibadah kita ikhwah
sekalian di 10 malam terakhir yang in syaa Allah sekarang sudah masuk 10 malam
terakhir. Mari kita maksimalkan ibadah kita sampai akhir ramadhan nanti semoga
kita mendapatkan kemulian lailatur qadr yang Allah berikan ganjaran ibadah kita
lebih baik daripada seribu bulan, aaminn ya rabbal’alamin. Kemudian karena
keterbatasan keadaan sekarang karena wabah kita tidak bisa melakukan i’tikaf
misalnya maka pendapat para ulama mengatakan bahwah kita kondisi darurat maka
silahkan siapkan tempat khusus di rumah kita sebagai mihrob kita atau tempat
kita beribadah dan kita maksimalkan ibadah disana, In syaa Allah mudah-mudahan
Allah juga menerima dia sebagai salah satu amal kita atau di catat sebagai
i’tikaf kita walaupun memang tidak sesuai dengan konsep i’tikaf yang sudah di
jelaskan oleh Rasulullah SAW dalam kondisi normal. Ini juga salah satu amalan
yang bisa kita lakukan untuk menghidupkan malam-malam kita di 10 malam terakhir
ini dengan kita beribadah. Untuk menghidupkan itu para ulama mengatakan ada 3
tingkatan, paling minimal kita sholat isyah dan subuh berjamaah itu tingkatan
maling minimal jika ingin mendapatkan kemulian lailatul qadr. Kemudian jika
tidak sholat berjamaah di waktu 2 ini maka susah kita mendapatkannya, tidak
tercatat kita orang yang bersungguh-sungguh mendapatkannya karena ini patokan
minimal kata para ulama. Dan yang pertengahan adalah menghidupkan malam
semampunya dia ibadah kemudian dia istirahat ibadah lagi sampe seterusnya.
Kemudian tingkatan yang paling tinggi adalah dengan cara menghidupkan malam
semuanya tanpa dia tidur sampe dengan subuh. Nah itu beberapa cara kita menghidupkan
malam yang diberikan penjelasan oleh para ulama. Ini saja ikhwafillah kajian
kitab fiqih sunnah kita pada malam hari ini kurang lebih nya mohon maaf, kita
tutup dengan doa kafaratul majelis.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh........