STAY AT HOME | KAJIAN MUSLIMAH

 STAY AT HOME UNTIL RAHMADHAN.

Kuy, lebih dekat dengan Al-Qur’an.

Oleh : Ustadzah Emi.

 Ahad, 29 maret 2020.

 

Pandemi virus corona atau lebih dikenal dengan nama COVID-19 mengubah rutininitas hampir semua orang yang awalnya menghabiskan waktu di luar rumah. Sejak Februari lalu, pelajar, pekerja kantoran, pekerja swasta, dan bahkan para pejabat negeri ini dan semua rakyat merasakan dampak wabah ini.

Berbagai upaya dilakukan oleh pemangku jabatan agar masyarakat terhindar dan selamat dari bahaya COVID-19. Salah satu upaya untuk menekan risiko penularan COVID-19 adalah, masyarakat harus menerapkan sistem "stay at home" tinggal di rumah. Sampai entah kapan. Kalau dari prediksi sampai sekitar bulan Mei.

Kita berdoa semoga Allah SWT segera mengangkat wabah ini. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.

Kebijakan stay at home menjadi polemik, khususnya bagi para pekerja swasta dari kalangan menengah ke bawah.  Para pekerja diberlakukan work from home (WFH). Dan sebagian pekerja, mereka harus memutuskan tetap bekerja di luar rumah meskipun tahu resiko di depan mata.

Selama virus corona masih menjadi bahaya terbesar di dunia, tetap tinggal di rumah masih menjadi pilihan yang lebih baik. Pentingnya tinggal di rumah saat kondisi bahaya ternyata telah diingatkan Allah SWT dalam firmanNya di surat An-Naml ayat 18 di atas.

 

"Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari."

 

Kebijakan stay at home yang diambil pemerintah kita saat ini, telah mencontoh apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw dan para sahabat.

Pada suatu hari Khalifah Umar bin Khattab Ra dan pasukannya pergi ke negeri Syam. Di perjalanan tersiar kabar kalau Syam lagi diserang oleh sebuah wabah. Maka Sahabat Umar bermusyawarah.

Salah satu sahabat Abu Ubaidillah Ra lebih menginginkan pasukan tetap melanjutkan perjalanan ke Syam. Sementara Umar Ra menginginkan kembali ke Makkah.

Kedua sahabat Rasulullah Saw beradu argument sampai datang sahabat Abdurrahman bi Auf ra menengahi dan menyampaikan sabda Rasulullah saw:

" Jika kamu dengar wabah di suatu negeri maka jangan datangi negeri itu. Dan jika ada wabah di negerimu sendiri maka jangan keluar dari negerimu."( HR. Muslim)

Akhirnya pasukan Umar balik ke Makkah. Dan semua menerima keputusan Umar dengan lapang dada.

Adapun hikmah yang bisa kita ambil dari stay at home adalah:

1) semoga menjadikan diri lebih dekat dengan Allah SWT. Perbanyak istighfar, dzikir dan doa pada-Nya

2) waktu menjadi lebih banyak berkumpul dengan keluarga

3) memperbanyak waktu kita untuk berinteraksi dengan Kalamullah

4) menghindarkan diri dan orang lain dari wabah berbahaya

5) tentunya InsyaAllah berujung Rahmat jika kita menerima semua ujian ini dengan sabar dan mengharap pertolongan dari-Nya

6) bagi para tenaga medis insyaallah semoga Allah memberikan pahala jihad.

Maka dari itu mari kita perbanyak  dzikir dan istighfar semoga Allah mengampuni segala dosa dan salah yang kita perbuat baik yang lalu maupun yang akan datang. Aamiin.

Sesi diskusi :

1.      Himbauan untuk tidak melaksanakan sholat jum’at  dimesjid merupakan bentuk dari ikhtiar kita supaya terhindar dari wabah corona ini, bukan karena lebih takut kepada tentara-Nya  daripada penciptanya namun hal ini kita lakukan untuk mencegah agar tidak menimbulkan korban jiwa yang lebih besar lagi.

2.      Adapun upaya yang dapat kita lakukan untuk menanggapi hal-hal yang khawatirkan  masyarakat mengenai pemenuhan  kebutuhan mereka sehari-hari  yaitu  memberikan  bantuan kepada masyarakat berupa sembako disetiap rumah. Namu, untuk masyarakat yang belum bisa stay dirumah karena kebutuhan yang harus dicukupi yaitu

-          Pastikan diri memakai pakaian yang tertutup dan memakai masker

-          Keluar karna hal yang penting

-          Jika sudah pulang kerumah segeralah cuci tangan menggunakan sabun.

-          Jangan dulu menyentuh barang apapun sebelum mencuci tangan

-          Menjauhi jabat tangan

-          Menerapkan social distand

-          Jika merakan sakit atau gejalanya segera isolasi diri dan hubungi pihak kesehatan untuk segara ditangani

Untuk mayat korban yang tidak diurus sebagaimana biasanya (hanya dibungkus dengan plastik)  dalam Islam setiap permasalah pasti ada pertimbangannya maka Islam tidak mempermasalahkan jika harus dilakukan hal demikian karena seperti yang kita ketahui bahwa manfaatnya jauh lebih besar daripada mudharatnya apabila kita tetap kekeh untuk mengurus jenajahnya seperti biasa maka tentu saja itu akan berpengaruh pada banyak orang dan menimbulkan korban yang lebih banyak pula.